Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Peternakan Sapi

Berdasar ukuran hewan ternak, sektor peternakan bisa dipisah atas dua kelompok, yakni peternakan hewan besar seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang barisan ke-2 yakni peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci dan sebagainya. Berdasar macamnya, ternak dipisah jadi ruminansia dan nonruminansia.

Macam-Macam Hewan Ternak

Adapun beberapa jenis ternak salah satunya sapi, kerbau, sapi perah, domba, kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau, dan ternak lebah madu. Masing-masing hewan ternak itu bisa diambil faedah dan hasilnya. Hewan-hewan ternak ini bisa menjadi opsi untuk diternakan sesuai arah yang ingin diraih.

Heewan Ternak Berdasar Ukuran

Peternakan Unggas

Peternakan Unggas biasanya hewan yang mempunyai bulu-bulu, seperti ayam, bebek, entok, angsa, dan lain lain. Yang diambil dari peternakan unggas umumnya ialah telus, daging dan bulu-bulunya. Umumya, beberapa warga perdesaan beternak unggas untuk di konsumsi dagingnya dan beberapa dipasarkan telur dan anakan ayamnya.

Peternak Hewan Besar

Peternakan hewan besar itu ibarat Sapi, Kuda, Kerbau, Unta dan lain-lain. Tipe peternakan ini kerap kali digunakan dagingnya, kotorannya, kulitnya dan apa yang dapat dipakai untuk keperluan manusia.

Peternakan Hewan Kecil

Hampir serupa dengan peternakan hewan beasr, jika tipe ini misalnya seperti Babi, Kambing, kelinci. Untuk argumennya sendiri, dapat diambil dagingnya, dapat diambil susu, dan kotorannya sebagai pupuk tempat pertanian.

Hewan Ternak Berdasar Macamnya

Hewan Non Ruminansia

Hewan non ruminansia (unggas) mempunyai pencernaan monogastrik (perut tunggal) yang memiliki kecil. Makanan dimuat dalam crop selanjutnya empedal/gizzard lakukan penggilingan prima sampai lembut. Makanan yang tidak tercerna akan keluar bersama ekskreta, maka dari itu tersisa pencernaan pada unggas berwujud cair (Blakely, 1985).

Zat kimia dari beberapa hasil sekresi kelenjar pencernaan mempunyai peran penting dalam mekanisme pencernaan manusia dan hewan monogastrik yang lain. Pencernaan makanan berbentuk serat tidak begitu memiliki arti dalam spesies ini. Unggas tidak membutuhkan peran mikroorganisme dengan optimal, karena makanan berbentuk serat sedikit dimakan.

Aliran pencernaan unggas benar-benar berlainan dengan pencernaan pada mamalia. Ketidaksamaan itu berada didaerah mulut dan perut, unggas tidak mempunyai gigi untuk kunyah, tetapi mempunyai lidah yang kaku untuk menelan makanannya. Perut unggas mempunyai kelebihan yakni terjadi pencernaan teknisi dengan batu-batuan kecil yang dikonsumsi oleh unggas digizzard (Dorland, 2002).

Hewan Ruminansia

Ruminansia ialah barisan hewan mamalia yang dapat memamah (makan) 2x hingga barisan hewan itu juga dikenal sebagai hewan memamah biak. Dalam mekanisme kategorisasi, manusia dan hewan ruminansia secara umum memiliki kemiripan siri dari mekanisme pencernaan hewan ruminansia dan manusia. Contoh hewan ruminansia adalah kerbau, domba, kambing, sapi, kuda, jerapah, kancil, rusa dan lain - lain (Dorland, 2002).

Seperti dalam manusia, hewan ruminansia mempunyai seperangkatan alat pencernaan seperti rongga mulut (gigi) pada hewan ruminansia ada gigi gerahan yang besar yang berperan untuk menggerus dan melindas dan kunyah rumput-rumputan yang memiliki kandungan selulosa yang susah diolah. Selainnya rongga mulut hewan ruminansia mempunyai kesamaan dalam alat pencernaan yakni esophagus, lambung dan usus.

Proses pencernaan makanan hewan ruminansia ialah makanan berbentuk rumput yang sudah dikunyah di dalam mulut masuk ke dalam rumen lewat esophagus makanan diletakkan sementara dirumen. Seterusnya, makanan ke arah retikulum dan diolah di dalamnya. Makanan yang sudah diolah selanjutnya dikeluarkan kembali lagi ke mulut.

Di dalam mulut dikunyah kembali dan ditelan kembali ke retikulum, proses ini disebutkan memamah biak. Seterusnya makanan masuk ke omasum, di sini terjadi proses peresapan air. Seterusnya makanan dilanjutkan ke abomasum (perut masam), makanan yang telah diolah di abomasum akan akan dilanjutkan ke usus lembut. Di usus lembut terjadi proses peresapan sari-sari makanan, beberapa sisa makanan yang tidak diserap dikirimkan ke usus besar. Sesudah alami peresapan air, tersisa makanan berbentuk ampas dikeluarkan lewat anus (Soeprapto, 2006).

Arah Beternak

Satu usaha agribisnis seperti peternakan harus memiliki arah, yang bermanfaat sebagai penilaian aktivitas yang sudah dilakukan sepanjang beternak benar atau salah Contoh arah peternakan yakni arah komersil sebagai langkah mendapat keuntungan.

Jika arah ini yang diputuskan karena itu semua konsep ekonomi perusahaan, ekonomi micro dan makro, ide akuntansi dan management harus diaplikasikan. Tetapi jika peternakan dibuka untuk maksud pendayagunaan sumber daya, misalkan tanah atau untuk isi waktu senggang arah khusus memanglah bukan sebagai faktor komersil, tetapi tetap harus menginginkan modal yang dimasukkan bisa kembali.

Faedah dan Hasil Beternak

Beternak kambing

Faedah yang bisa diambil dari usaha beternak kambing selainnya diambil hasil dagingnya, kambing bisa diambil hasil kulitnya, kotorannya bisa dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya digunakan. Bahkan juga beberapa jenis kambing tertentu bisa dimbil hasil susunya, hasil bulu-bulunya untuk bahan kain wol.

Beternak lebah

Faedah yang bisa diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang bibit awalannya dihadirkan dari Australia ialah jasanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, beberapa pemilik perkebunan di luar Indonesia yang sewa koloni lebah dari peternak untuk lakukan penyerbukan tanaman di perkebunannya. Perkebunan yang kerap sewa koloni lebah ialah perkebunan apel.

Beternak kelinci

Beternak kelinci banyak juga mempunyai faedah, salah satunya yakni daging yang bisa diambil untuk menambahkan nutrisi keluarga, menambah pendapatan keluarga, kulit kelinci bisa dipasarkan untuk bahan industri, kotoran dan air kencingnya bisa kita jual untuk jadi pupuk tanaman dan untuk bahan bakar biogas.

Management perawatan ternak dikenalkan sebagai usaha untuk bisa menguntungkan yang maksimal untuk pemilik peternakan. Dalam management perawatan ternak didalami, diantaranya :

  • Penyeleksian Bibit
  • Pakan
  • Kandang
  • Mekanisme Perkawinan
  • Kesehatan Hewan
  • Tata Seperti Perawatan
  • Marketing.

Pakan yang berkualitas baik atau memiliki kandungan nutrisi yang cukup akan punya pengaruh baik pada yakni tumbuh sehat, cepat gendut, berkembangbiak secara baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan menyusut, dan jumlah anak yang lahir dan hidup sampai disapih bertambah.

Secara singkat, pakan bisa tentukan kualitas ternak. Disamping itu berdasar riset, dari hasil kualitas pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berlainan. Ternak yang dikasih makanan berkualitas (seperti ternak perah)akan hasilkan pupuk yang berkualitas baik, kebalikannya ternak yang makanannya buruk akan hasilkan pupuk yang kwalitasnya rendah.

Peternakan Di Indonesia

Tiap wilayah mempunyai budaya ternak sendiri, budaya Timor tengah Selatan, dalam soal perawatan ternak, biasanya warga yang ditelaah masih mempunyai kecendrungan untuk melepaskan saja hewan-hewan ternak piaraan mereka dipadang rumput di siang hari. Begitupun di Maluku, sektor peternakan belum jadi sebuah sektor yang ditelateni oleh warga. Yang ada hanya peternakan-peternakan biasa tanpa satu mekanisme tertentu.

Secara umum beberapa jenis hewan ternak yang dipiara, salah satunya ialah : kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini didiamkan bebas berkeliaran tanpa kandang. Di Lampung, hewan-hewan ternak didiamkan bebas berkeliaran, dan sesudah sekian tahun selanjutnya, mereka diamankan dan ditempatkan di dalam kandang, dihitung banyaknya dan dikasih pertanda punya pada badannya.

Post a Comment for "Penjelasan Peternakan Sapi"