Panduan Budidaya Tanaman Porang yang Memberikan keuntungan
Porang (Amorphophallus Oncophyllus) ialah tipe umbi yang ini banyak digunakan sebagai bahan baku, satu diantaranya tepung yang bisa menjadi material dasar dalam pembikinan mie.
Porang yang dikenal juga sebagai iles-iles, mempunyai kandungan kalsium yang tinggi. Pembudidayaan tanaman ini rupanya sangat memberikan keuntungan, lho! Berikut penjelasannya.
Sebetulnya, apa yang paling pemberbudidaya perlukan saat menanam porang? Bahan terbaik ialah bubil dan katak. Tetapi, disamping itu, ada banyak persyaratan penting yang mendukung perkembangan tanaman porang berkualitas, yaitu sebagai berikut:
1. Tanaman Porang Memerlukan Lindungan atau Kanopi
Lindungan ini dapat berbentuk pohon, seperti sono, mahoni, atau sengon dengan keperluan pencahayaan sekitar 50-60%. Karakternya bisa tumbuh dimanapun, asal keperluan air atau gizi selalu terlindungi.
2. Tanaman Porang Memerlukan Tempat Tumbuh yang Maksimal
Biasanya, tanaman lain bisa tumbuh secara baik di ketinggian 0-700 mdpl. Namun, porang memerlukan tempat tumbuh yang maksimal dengan ketinggian 100-600 mdpl. Tanaman bisa diperbudidayakan dalam suatu rimba atau tempat terbuka. Tetapi, dengan jumlah sedikit, tanaman bisa tumbuh, asal disiapkan komunitasnya berbentuk lubang sama ukuran yang ditetapkan.
Bibitnya datang dari potongan umbi yang sudah mempunyai titik tumbuh. Sebutannya ialah umbi katak (bubil) dan ditanamkan langsung. Tanaman ini akan mendatangkan kekuatan baik bila diperbudidayakan.
Tumbuh di bawah tegakan dengan temperatur sekitaran 25-35°C dan curahan hujan intensif 1000-1500 mm.
3. Jarak Tanam Sebagai Tingkatan Akhir saat Penanaman Dilaksanakan
Ini juga penting diingat agar perkembangan porang jadi lebih imbang. Jarak tanam diartikan sebagai jarak di antara satu lubang dengan lubang yang lain. Hal itu bisa ditata sesuai bahan tanaman.
Bubil seharusnya memakai jarak optimum 35-70 cm, dan umbi bisa ditanamkan dalam jarak 90 cm. Untuk biji, stek, dan daun umbi belum diketemukan jarak baiknya, tapi masih tetap bisa disamakan. Kembali juga, sisi tumbuhan itu lebih condong dibuang karena periode perkembangannya yang paling memerlukan waktu.
Untuk membudidayakan tanaman porang secara intens, bisa memakai ketentuan jarak awalan yang dapat diganti atau mungkin tidak diganti. Peralihan jarak tanam ditujukan agar perkembangan bisa jalan lebih efisien. Adapun jarak tanam itu terdiri jadi dua kelompok.
Pertama, jarak tanam awalnya diperluas dan optimumnya. Maknanya, jarak yang telah ditetapkan dari waktu awalnya bisa diperluas dari ukuran optimum. Peralihan jarak ini bisa membuat bubil makin berkembang besar, dibanding saat awal mula penanaman.
Bubil yang kecil atau yang menjadi beberapa sisa tidak bisa kembali dipakai. Disamping itu, periode muda dari porang masih tetap bisa terbangun sesudah 3 tahun dan selama saat panen yang sudah dilakukan tiap tahun. Kemungkinan saat awal mula, bubil yang dipakai sedikit dan tidak makan ongkos dengan jumlah besar. Karena itu, periode panen untuk pertama kalinya tidak hasilkan porang dengan jumlah besar.
Periode panen bubil akan jatuh pada musim dorman dan tidak bisa dipanen saat musim umbi bila memakai pilihan yang kebalikannya. Di lain sisi, pemudaan dari tanaman porang akan dipengaruhi dan penanaman cukup menyantap ongkos yang besar. Walau demikian, panen akan jatuh pada saat yang sama sesuai, tapi cuma bisa terjadi 1x.
Penanaman Porang pada Tempat Terbuka
1. Penyiapan Tempat
Adapun penyiapan tempat yang perlu dilaksanakan ialah bersihkan tempatnya lebih dulu dari gulma, beberapa sisa tanaman, atau hama yang kemungkinan hinggap. Pembersihan tempat bisa dilaksanakan dengan 2 langkah, yaitu dengan manual atau memakai bahan kimia. Dengan manual, rumput-rumput bisa ditariki dengan tangan atau menggunakan sabit untuk proses yang bisa lebih cepat. Langkah ini lebih memprioritaskan beberapa alat dan tenaga.
Proses pembersihan harus dilaksanakan sampai akar mati dan tercabut. Gulma jangan dibuang asal-asalan, tapi dihimpun jadi satu, lalu dipendam agar perannya ganti pindah jadi pupuk yang sehat. Seterusnya, ada langkah pembersihan dengan memakai bahan kimia atau obat dengan disemprot.
Kemudian, tanaman dapat didiamkan mati atau layu sendirinya. Langkah ini bisa termasuk cukuplah intens. Salah satunya obat yang bisa dipakai ialah roundup yang mengandung yang pas dengan keperluan itu.
Sesudah pembersihan, kerjakan penggemburan tanah. Petani umumnya akan memercayakan hujan untuk membikin tanah basah secara rata. Di proses itu, sebaiknya tanah diberi dengan kapur pertanian. Pemberbudidaya dapat memakai produk apa dengan ciri-ciri khusus warna kapur ialah putih, kekuning-kuningan.
Tiap empat hektarnya dibikin pada sebuah block sebagai langkah pengecekan, lalu dibikin dua mtr. sebagai batasan balok. Buat lajur dengan cangkul dengan lebar 0,5 mtr. untuk bibit yang memakai katak. Bikinlah juga lubang tanam untuk bibit yang memakai umbi. Ukuran lubang sekitaran 20 cm. Pemberian pupuk dasar diberi saat sebelum umbi ditanamkan dengan pupuk bokashi sekitar 1/2 kg per lubang yang digabung dengan hebat soil, dan untuk katak, pupuk bokashi digabung dengan tanah pada tempat datar.
Kemudian, buat guludan selebar 50 cm dengan tinggi 25 cm, dan panjang yang disamakan dengan tempat. Jarak di antara guludan ialah 50 cm. Untuk tempat miring, tempat yang dibikin bersih tak perlu diproses kembali.
Bikinlah lubang untuk tempat bibit di saat penanaman. Porang bisa tumbuh pada tanah dengan tipe apa. Untuk memperoleh hasil baik, kuncinya ialah tanah yang gembur dan subur, dan tidak terserang air. Disamping itu, yakinkan keasaman tanah penuhi pH dalam batasan normal di angka tujuh.
Keperluan bibit persatuan luas sangat tergantung pada tipe bibit yang dipakai dan jarak tanam dengan prosentase tumbuh benih di atas 90%. Berikut keperluan tanam printer dalam jarak tanam 1 x 0,5 mtr..
Bila memakai umbi, 1,5 ton per hektarnya bisa hasilkan 20-30 buah per kilogramnya, dan bila memakai pil, satu hektar per 350 kg bisa hasilkan 170-175 buah per kg. Dari tiap tanaman yang lumayan besar dan tua, bisa hasilkan sampai 15 bupil. Porang lebih bagus ditanamkan saat musim penghujan, lebih persisnya pada bulan November-Desember.
2. Penanaman Bibit
Bila pilih tunas tipe apikal condong bibir akan tumbuh bisa lebih cepat dan hasilkan buah yang besar. Pemangkasan tunas akan menggerakkan perkembangan tunas lateral pada periode perkecambahan . Maka, pakai bibit yang utuh bila memang ingin hasilkan buah yang berisi.
Realitanya pemangkasan atau pengirisan bibit akan kurangi jumlah daun yang tumbuh. Makin besar potongan ubi, karena itu makin tinggi tanaman yang tumbuh. Prosentasenya capai 45% semakin tinggi, dibanding potongan ubi yang mempunyai berat sama. Ramification akar akan lebih bagus bila memakai bibit asli dan utuh.
Bibit yang sudah disiapkan masing-masing ditempatkan ke lubang tanam dengan letak akan tunas yang mengarah ke atas. Kemudian, tutup lubang itu dengan tanah lembut atau tanah bikinan dengan tebal capai 3 cm. Satu lubangnya cuma diisi dengan 1 bibit dalam jarak tanam yang disamakan pada keperluan.
Porang cuma alami proses penanaman pada 5-6 bulan pada musim penghujan. Seterusnya, tanaman akan alami proses istirahat dengan daun yang kelihatan seakan-akan sudah layu dan mati. Tanaman akan balik tumbuh pada musim hujan seterusnya dan umbi dalam tanah akan jadi membesar. Rerata produksi umbi yang ini dapat capai 10 ton per hektarnya.
3. Pemanenan
Porang bisa dibanyakin dengan vegetatif dan generatif, yaitu memakai bibit atau biji. Bibit yang bagus ialah bibit yang sehat dan tentu saja berkualitas bagus. Bibit porang bisa ditanamkan sekali dan saat berumur 3 tahun, porang bisa dipanen satu tahun sekali untuk pertamanya kali. Sesudahnya, porang bisa dipanen tanpa lakukan penanaman kembali. Pemanenan umumnya dilaksanakan di bulan April-Juli, yaitu saat tanaman alami periode gurma.
Perawatan Tanaman Porang
Sebetulnya, tanaman yang ini tidak memerlukan perawatan secara eksklusif, ditambah dengan beberapa bahan yang sulit. Tetapi, untuk hasilkan buah yang bagus, dibutuhkan beberapa perawatan tertentu yang dapat diaplikasikan.
1. Penyiangan
Seperti tanaman yang lain, gulma atau tanaman liar kadang tumbuh tanpa diperhitungkan, disekitaran tanaman yang pemberbudidaya tanam. Gulma itu dapat berbentuk rumput liar yang disebut kompetitor porang dalam keperluan pupuk atau air. Pemberbudidaya cukup konsentrasi pada tanaman khusus dan singkirkan gulma-gulma yang mengusik. Maksudnya supaya umbi bisa tumbuh besar. Seharusnya, dilaksanakan satu bulan sesudah penanaman. Gulma dapat dilumpukkan dalam lubang lainnya agar dapat membusuk dan beralih menjadi kompos.
Penyiangan dapat dilaksanakan dengan manual atau mungkin dengan memakai bahan kimia. Bila pilih langkah yang manual, penyiangan tidak teratur, dan berbahan kimia, agendanya harus dibikin sama sesuai karena waktu pemberian yang perlu untuk jadi perhatian. Penyiangan berbahan kimia jangan dilaksanakan ketika orang ada pada periode vegetatif karena bisa mengakibatkan tumbuhan mati. Seharusnya, pakai langkah manual yang tidak memunculkan efek.
2. Menumpuk Tanah Pada Tangkai
Membuat gundukan makin tinggi pada tangkai porang berperan agar tanaman jadi lebih tegak dan kuat. Selain itu, pemupukan penting diingat, baik saat awalnya proses dari yang ada diawali dan saat proses perkembangan.
3. Pemupukan
Di saat awalnya, kerjakan lebih dulu pemupukan dasar. Untuk pemupukan seterusnya, kelak akan diteruskan di awal musim penghujan yang tiba satu tahun sekali. Tipe pupuk yang bagus ialah urea dengan ukuran 10 gr untuk satu lubang. SP 36,5 gr per lubangnya, dan pupuk yang bisa diberi dengan ditanamkan pada sekitaran tangkai.
Pupuk yang digunakan yakinkan telah lewat reaksi peragian dan sebagai tipe yang ramah lingkungan. Proses pemupukan seharusnya dilaksanakan ketika orang ada pada periode vegetatif, yaitu dilaksanakan sekitar 3x.
4. Pendangiran
Warga mungkin asing dengan tingkatan yang ini. Tetapi, pendangiran sebagai salah satunya jalan keluar paling penting untuk kebaikan tanah. Proses ini akan dilaksanakan dengan mengubah atau menyanggakkan tanah disekitaran tanaman porang.
Maksudnya untuk menggemburkan tanah dan membenahi karakter fisiknya. Karena bila perkembangan porang lebih terpicu, umbi yang dibuat akan lebih besar. Pendangiran menyengaja dilaksanakan setelah pemupukan agar pupuk bisa teresap secara baik dan tidak gampang terkikis lenyap oleh angin atau masalah yang lain.
Pemberbudidaya harus waspada saat melakukan karena akar-akar tanaman porang bisa terusik dan mati. Karena saat terserang cangkul, akar bisa jadi lebih peka dan terusik.
5. Memberantas Hama Pada Bibit
Sesudah dipanen, umbi bisa ditaruh saat sebelum nanti ditanamkan kembali. Jarak tanam dan panen memang lumayan besar, hingga pada periode waktu itu, pemberbudidaya bisa lakukan penyiapan yang lebih masak. Periode dormansi akan memerlukan waktu 3-4 bulan. Oleh karena itu, hindari hama yang kemungkinan bisa serang bibit kapan pun.
Hama yang umumnya akan mengusik ialah bakteri jamur tanah. Saat sebelum ditanamkan, rendam bibit pada larutan fungisida mankozeb dengan ukuran 0,2% yang digabung insektisida monokrotofos dengan ukuran 0,05% sepanjang 10 menit. Kemudian, bibit dapat dikeringkan dengan keadaan lindungan yang ideal sepanjang 24 jam
6. Penyimpanan
Sesudah periode panen, umbi porang harus dibikin bersih lebih dulu agar kehigienisannya selalu terlindungi. Taruh pada ruang berventilasi atau bersuhu dingin pada angka 10°C. Pada temperatur itu, ubi bisa ditaruh dalam waktu lama. Tetapi, bila diletakkan dalam kurun waktu 27°C, ubi bisa alami pengurangan berat.
Hal yang Perlu Jadi perhatian
1. Tanah Perlu Diproses
Bila porang ditanamkan pada tanah yang keras, buahnya akan tumbuh ke atas, hingga hasilnya serupa dengan umbi yang memanjang. Karena itu bila tanah belum juga penuhi persyaratan tanam, olah lebih dulu dan buat tanah jadi lebih gembur. Lihat kedalaman tanah yang digunakan, baiknya ialah 30 cm.
2. Tidak Perlu Disemprotkan Pestisida Secara Teratur
Bila porang tidak terserang hama atau tumbuh pada tanah yang lembab, penyemprotan pestisida tak perlu sering dilaksanakan. Kuncinya bila tanah untuk menanam porang terkena, karena itu tanamannya ikut juga terkena. Apabila sudah semacam itu, semprot dengan pestisida seperlunya, dan rajin untuk bersihkan tempat tanam. Beri pupuk dan fungisida dalam ketetapan yang lumrah.
3. Pupuk Kandang sebagai Pupuk yang Aman
Tanaman mempunyai beragam jenis pupuk yang bisa dipakai, satu diantaranya pupuk kandang. Kenapa harus memakai pupuk yang ini? Kandungan bahan kimianya rendah, dibuat berbahan alami, dan punya pengaruh bagus untuk tanah. Pemberbudidaya bisa sediakan satu kg pada 1x periode tanam. Bila ingin memakai kombinasi bahan kimia, ukurannya dapat dikurangkan atau sebaiknya sedikit saja pada sekali periode tanam.
4. Pengendalian Air
Walau disebut bisa tumbuh dimanapun, porang lebih umum diperbudidayakan pada tanah kering. Tetapi, untuk hasilkan buah yang maksimal, masih tetap menjaga kelembapan tanah, apa lagi saat awal mula perkembangan. Tentunya tanaman memerlukan gizi yang cukup buat tumbuh.
Bila kandungan air kurang dari 40%, akar menjadi lebih cepat kering. Tanaman bisa mentolerirnya sepanjang 30-60 hari, tapi keproduktifan umbi masih tetap turun. Pelestarian penanaman dengan pemberian mulsa, kanopi akan jadi lebih besar, tinggi tanaman juga semakin bertambah cepat. Pengairan yang kerap dan teratur akan hasilkan buah-buah yang besar. Keadaan umbi yang menjadi kecil disebabkan kandungan karbohidrat yang tidak gampang dimetabolisme.
Tanaman porang akan hasilkan umbi yang kaya gizi bila proses penanamannya betul-betul jadi perhatian. Tidak harus menanam dengan jumlah banyak, tipe umbi ini bisa juga diperbudidayakan sendiri, seperti beberapa tanaman lainnya.
Post a Comment for "Panduan Budidaya Tanaman Porang yang Memberikan keuntungan"