Budidaya Ikan: Bagaimana Memulai Bisnis Ikan
Budidaya ikan juga disebut 'pisciculture' dan merupakan praktik pemeliharaan ikan komersial di tangki tertutup. Di Indonesia, ini adalah sektor penting yang berkontribusi besar terhadap ekspor pertanian dan ketahanan pangan. Karena permintaan ikan sebagai makanan meningkat telah mengakibatkan penangkapan ikan yang berlebihan di seluruh dunia yang menyebabkan penipisan populasi. Hal ini telah menyebabkan pendirian peternakan ikan atau akuakultur dimana ikan ditanam secara artifisial di kolam atau tangki buatan manusia. Akuakultur kini telah menjadi sangat populer sehingga lebih dari 50% dari total populasi ikan di dunia berasal dari akuakultur saja pada tahun 2016. Secara global, 62% dari total pasokan ikan berasal dari Cina.
Keuntungan Budidaya Ikan
·
Setidaknya 60% orang Indonesia mengkonsumsi ikan sebagai bagian dari
makanan rutin mereka.
·
Permintaan ikan yang tinggi di pasar, harganya juga sangat
tinggi memastikan pendapatan yang baik.
·
Iklim subtropis dan tropis India sangat ideal untuk pertumbuhan
dan produksi ikan.
·
Karena ada sumber air yang melimpah di India seperti danau,
kolam, sungai, aliran air, dll. tidaklah sulit untuk mendapatkan ikan dan
menanamnya di peternakan.
·
Menanam ikan di peternakan bukanlah proses yang melelahkan.
Selain itu, dapat diintegrasikan dengan jenis pertanian lain seperti unggas,
sayuran, hewan, dll. Budidaya terintegrasi sangat populer di kalangan petani.
·
Karena bisnis budidaya ikan tidak sesulit jenis budidaya
lainnya, mudah untuk menangani bersama dengan pekerjaan biasa. Itu juga dapat
dengan mudah dikelola oleh anggota keluarga lain di rumah seperti anak-anak dan
wanita.
Menyiapkan Kolam Budidaya Ikan
Budidaya ikan di kolam
memiliki beberapa persyaratan khusus. Sebelum membangun kolam, perlu untuk
memilih jenis situs yang tepat. Oleh karena itu, langkah pertama dalam budidaya
ikan adalah memilih jenis lokasi yang tepat.
Pilihan situs
Keberhasilan bisnis ikan
tergantung pada pemilihan tempat yang tepat. Lokasi yang dipilih harus memiliki
suplai air yang baik sepanjang tahun dan tanah harus memiliki kapasitas retensi
air yang baik. Faktor pemilihan lokasi dapat dibagi menjadi 3 kategori sebagai:
·
Biologis
·
Ekologis
·
Sosial
Faktor
Biologis
Faktor biologis berkaitan
dengan spesies ikan yang dipilih untuk tujuan budidaya. Sumber benih, varietas,
jenis budidaya, spesies, dll. harus dipertimbangkan pada saat mendirikan tambak
ikan.
Faktor
Ekologis
Iklim, tanah, air dan
topografi adalah faktor utama yang harus dipertimbangkan ketika membangun kolam
budidaya ikan. Ini dapat disebutkan seperti di bawah ini:
·
Terutama tanah harus mampu menahan air di kolam. Artinya harus
memiliki daya tampung air yang baik.
·
Ambil segenggam tanah di tangan basah dan peras. Jika tanah
mempertahankan bentuknya setelah membuka pohon palem, maka tanah tersebut cocok
untuk dibuat kolam.
·
Berbatu, kapur, tanah berpasir harus dihindari karena mereka
tidak dapat menahan air.
·
Tanah lempung, tanah liat, lanau, dll. paling cocok untuk
konstruksi kolam.
·
Kerikil jika ada tidak boleh lebih dari 10%.
·
Air harus memiliki pH netral. Dalam kasus air asam atau basa,
koreksi yang sesuai harus dilakukan.
·
Kolam harus dibangun di dekat badan air alami seperti kolam atau
sungai. Namun, harus jauh dari daerah banjir.
·
Salinitas air merupakan faktor lain yang harus diperhatikan
karena tidak semua ikan dapat mentolerir air asin.
·
Topografi lahan sangat penting untuk rekayasa konstruksi kolam.
Daerah seperti kawasan industri, daerah rawan banjir, daerah dengan curah hujan
yang buruk, tiang listrik dan vegetasi berakar padat harus dihindari.
Faktor
sosial
Mempertimbangkan faktor
sosial saat memulai bisnis ikan mungkin terdengar paradoks. Namun ini penting
karena tradisi dan budaya tempat itu harus diperhitungkan. Ini akan memastikan
penerimaan pertanian oleh penduduk setempat dan tidak ada masalah hukum. Faktor
lain termasuk aspek pasar, transportasi, aksesibilitas, fasilitas
infrastruktur, dll.
Konstruksi Kolam untuk Budidaya Ikan di Indonesia
Konstruksi kolam di lokasi
yang dipilih melibatkan serangkaian langkah seperti membersihkan lokasi,
membangun tepian atau tanggul, menggali kolam, membangun saluran masuk dan
keluar, menutup tanggul dan yang terakhir memagari kolam.
Membersihkan
Situs
Situs harus dibersihkan dari
semak-semak, tunggul pohon dan puing-puing lainnya. Pohon dan vegetasi lainnya
dalam jarak 10 meter dari area kolam harus dibersihkan. Selain itu, sekitar 30
cm permukaan tanah harus dibersihkan karena kemungkinan mengandung akar dan
sampah organik lainnya yang mengganggu perkembangan kolam.
Menggali
dan Membangun Tanggul
Sebuah tanggul yang ideal
harus mengandung 15-30% lanau, 30-35% liat dan 45-55% pasir. Setelah menggali
tanggul, punggungan harus proporsional dengan kemiringan. Campuran pasir dan
tanah liat dengan perbandingan 1:2 harus diendapkan untuk membentuk lapisan
setebal 15 cm untuk meninggikan tanggul. Ini dilakukan di tengah kolam. Umumnya
penggalian dilakukan di daerah dataran sedangkan di daerah perbukitan, metode
tanggul diikuti. Tanggul didirikan di sisi sesuai kebutuhan. Namun, metode
tambak tidak dapat diikuti untuk budidaya ikan karena sulitnya mendapatkan
standar kedalaman dan ukuran sesuai spesifikasi.
Membangun
Inlet dan Outlet
Kolam harus diisi dengan
jumlah air yang cukup untuk saluran pengumpan yang dibangun di sampingnya.
Saluran masuk dan keluar memungkinkan aliran air. Inlet dibangun di bagian atas
kolam sedangkan outlet berada di dasar kolam. Pipa saluran masuk harus
dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membutuhkan waktu lebih dari 2 hari
untuk diisi. Outlet digunakan saat pengeringan kolam untuk memanen ikan menjadi
perlu. Hal ini juga digunakan untuk mengalirkan air basi sambil menggantinya
dengan air tawar untuk menjaga kualitas air.
Jenis Kolam Budidaya
Ikan
Ada berbagai jenis kolam berdasarkan tahap pertumbuhan ikan seperti:
Kolam Pembibitan
Bibit berumur 3 hari
dipelihara di kolam ini sampai mencapai panjang 2-3 cm. Ini membutuhkan waktu
sekitar 30 hari.
tangki pemeliharaan
Ikan kecil yang baru menetas
tumbuh dan mulai makan sendiri. Namun mereka bukan ikan dewasa yang sepenuhnya
dewasa. Ikan yang disebut 'benih' dipelihara di kolam pemeliharaan hingga
mencapai ukuran 12-15 cm. Ikan ini disebut fingerling.
Kolam Stocking
Benih ditanam di kolam
penebaran dan dipelihara menjadi ikan ukuran yang dapat dipasarkan. Durasi bervariasi
antara 8-10 bulan. Meski tidak ada aturan khusus mengenai ukuran tambak, namun
luas tambak berkisar antara 1-2 hektar.
Kolam Bio
Bio-ponds adalah tangki
pengendapan yang terkadang juga digunakan sebagai kolam penebaran. Air yang
dimaksudkan untuk kolam ikan dimurnikan secara biologis di kolam ini.
Memilih Jenis Ikan
Setelah pembuatan kolam,
langkah selanjutnya adalah memilih jenis ikan yang tepat untuk dipelihara. Hal
pertama yang harus diperhatikan di sini adalah jenis ikan yang akan dipelihara apakah
ikan hias, air tawar atau air payau. Memilih jenis dan breed yang tepat
tergantung pada jenis air di kolam, ketersediaan sumber daya, kondisi iklim dan
permintaan pasar. Misalnya, varietas ikan mas seperti rohu, lele, catla, grass
carp, dll. dimaksudkan untuk kolam India. Beberapa petani menanam dua atau
lebih jenis ikan yang berbeda di kolam yang sama karena ini memastikan
pemanfaatan sumber daya yang lebih baik. Dalam hal ikan hias, beberapa spesies
yang penting secara komersial adalah loach, barbs, hiu air tawar, danio, ikan
mas, dll.
Memberi Makan Ikan
Saat memelihara ikan di kolam, pemberian pakan dilakukan untuk
memastikan bahwa ikan mencapai berat maksimum sesuai standar pasar dalam waktu
sesingkat mungkin. Namun, saat memberi makan dan membesarkan, perawatan harus
dilakukan untuk menjaga pH air antara 7 dan 8 untuk pertumbuhan yang optimal.
Pakan harus menyediakan nutrisi penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan
reproduksi. Pakan harus mengandung nutrisi penting seperti protein, karbohidrat,
vitamin dan lemak selain mineral lain dalam jumlah yang cukup. Lebih mudah
untuk memelihara makanan alami di kolam ikan seperti zooplankton, fitoplankton,
larva serangga, dll. Dengan begitu, habitat alami yang diperlukan untuk
pertumbuhan ikan dipertahankan sampai batas tertentu. Pertumbuhan fitoplankton
dapat didorong dengan menambahkan berbagai limbah dari pertanian organik ke
kolam seperti kotoran unggas dari Peternakan
unggas, kompos organik,
dll. Selain itu, pakan tambahan diberikan dalam bentuk lembab atau kering.
Untuk ikan yang pakannya dari lapisan atas bisa diberikan pelet apung sedangkan
yang pakan dari bawah diberi pelet tenggelam.
Pemeliharaan
Peternakan Ikan
Tindakan pencegahan pertama dalam pemeliharaan budidaya ikan
adalah menjaga pH air. PH harus dijaga pada netral untuk pertumbuhan ikan yang
optimal. Selain itu harus diperlakukan dengan garam, kalium permanganat, dll
untuk mencegah pertumbuhan patogen. Pengolahan air sesekali juga memastikan
pencegahan serangan virus.
Budidaya ikan di India adalah bisnis yang menguntungkan.
Seseorang dapat memulai peternakan ikan yang berdiri sendiri atau
mengintegrasikannya dengan budidaya lain untuk meminimalkan risiko dan
memaksimalkan keuntungan.
Post a Comment for "Budidaya Ikan: Bagaimana Memulai Bisnis Ikan"