Analisa Usaha Breeding Ternak Babi
Analisa Usaha Breeding Ternak Babi Di Simalungun
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Peternakan adalah sumber protein hewani di indonesia. Termasuk di pematang siantar atau di simalungun yang mayoritas penduduknya adalah orang batak dan ber agama kristen, sehingga peternakan babi sangat tinggi prospeknya. Jika dibandingkan dengan penggemukan ternak babi yang notabene harus dengan modal yang besar, sehingga pemeliharaan induk adalah pilihan dengan prospek untung yang lebih tinggi dan dengan modal yang lebih ringan.
Kebutuhan orang kristen dengan daging babi sangat tinggi karena rasa yang enak dan harga lebih murah dari daging sapi. Terkhusus untuk orang batak babi bukan hanya digunakan untuk konsumsi tetapi juga keharusan untuk menjalan kan suatu adat, yaitu pemberian lomok-lomok untuk keluarga ( tulang) jadi yang dibutuhkan untuk ini adalah anak babi yang masih kecil + 20 kg, prospek besar untuk usaha ini.
Selanjutnya jika keuntungan dari penggemukan babi sudah pasti terbatas , berbanding terbalik dengan pemelihraan induk, karena jumlah anak setiap kali produksi itu tidak dapat ditentukan, semakin banyak anak yang di produksi semakin tinggi untung yang di dapat.
BAB II
ANALISA USAHA
MODAL
KANDANG
Kandang yang di bangun untuk induk sedikit berbeda dengan kandang penggemukan, karna induk dengan anak tidak boleh tidur sama sehingga di buat pembatas antara induk dan anak.
Perhitungan modal untuk kandang tersebut meliputi
Atap ( Rumbia)
200 lembar x 5000 = 1.000.000
Semen
30 sak x Rp. 51000 = 1.350.000
Batu bata
2700 x Rp.600 = 1.620.000
Batu padas
1 motor x 300.000 = 300.000
Upah tukang
7 hari x 150000 = 1.050.000
Kayu Tiang 14 ( ukuran 3x4) x Rp. 75.000 = 1.050.000J
Jadi jumlah tolah pembangunan kandang adalah : Rp. 6.370.000
Induk
Harga per ekor induk dengan timbangan 170-180 kg Rp. 5.500.000
10 ekor x 4.500.000 = Rp. 55.000.000.
Pakan
Untuk menunjang keberhasilan pakan yang digunakan adalah pakan kering dengan formulasi sendiri dengan perhitungan Rp. 5000 / kg
Harga pakan untuk pemeliharaan induk mulai masa bunting sampai bisa jual anak (panen).
120 hari masa induk bunting x 3 kg kebutuhan / hari x Rp. 5000 = 1.800.000
40 hari masa menyusui x 3 kg kebutuhan / hari x Rp. 5200 = 624.000
Jadi total kebutuhan dengan 10 ekor induk adalah 10 ekor x 2424000 = 24.240.000
Kebutuhan lain lain
Selama pemeliharaan membutuhkan listrik dan tenaga kerja dengan biaya + Rp. 500000/ bulan x 4 bulan = Rp 2.000.000

HASIL
Jika di perhitungkan dengan pemeliharaan induk 10 ekor, dengan rata- rata anak babi 14 ekor maka jumlah anak yang dihasilkan 140 ekor. Dengan tingkat mortalitas 2% maka jumlah anak yang bisa di jual adalah 137 ekor. Harga per ekor anak babi di siantar dengan kwalitas yang bagus + Rp. 600.000 maka dengan harga demikian hasil yang di peroleh dari periode pertama adalah = 82.200.000,-
PERHITUNGAN LABA RUGI
Total modal :
Kandang : Rp. 6.370.000
Induk : Rp. 55.000.000
Pakan : Rp. 24.240.000
Lain-lain : Rp. 2.000.000
Total : Rp. 87.610.000.
Total hasil :
Induk 10 ekor x 14 ekor anak = 140 ekor anak
Tingkat mortalitas 2% ( 3 ekor)
Jadi 137ekor anak x harga Rp. 600.000/ ekor
137 x Rp. 600.000 = 82.200.000
Jadi hasil periode pertama adalah hasil – modal
82.200.000 - 86.560.000 = (4.360.000)
Dari analisa hasil diatas bisa kita lihat hasil masih minus di periode pertama, akan tetapi di periode salanjutnya modal yang di keluarkan hanya pakan dan biaya lain- lain sehingga jika di perhitungkan maka hasil sungguh luar biasa.
Post a Comment for "Analisa Usaha Breeding Ternak Babi"